Minggu, 24 April 2011

Delmayeti Kartini TanahDatar, Rela Jadi tukang Ojek


Laporan : Mustafa akmal-Batusangkar
     Untuk meraih sebuah kesuksesan tidak semudah membalik telapak dan butuh perjuangan barangkali itulah prinsip utama yang dilakukan oleh Delmawati yang saat ini berprofesi sebagai tukang ojek dan juga menjadi pedagang serabutan  demi untuk mendukung dan biaya kehidupan sehari-harinya.
      Walaupun apa yang dilakukanya pada awalnya banyak jadi cemohan dan gunjingan dari tetangga maupun kawan kawannya sehari-hari tapi gunjingan dan cemehan itu dijadikannya sebagai tantangan untuk lebih aktiv dan giat berusaha demi untuk mencukupi kebutuhan hidup suaminya yang sehari bekerja sebagai tukang bengkel dipayakumbuh ujar Delmawati yang tinggal dijorong Guguak Sumanik Kecamatan Salimpaung Kabupaten Tanahdatar.
        Pada awalnya dirinya memulai merintis usaha sebagai tukang ojek pada tahun 2008 lalu meski pada awal keinginannya itu mendapat tantangan dari suaminya  David Arivin tapi dengan berbagai argumentasi dan keinginan membantu biaya rumah tangganya, akhirnya suaminya menyetujui dia menjadi tukang ojek dan dana awal mengambil Honda KTM secara kridit dengan biaya sebesar Rp.225.000.- dan alhamdulilah dengan berprofesi sebagai tukang ojekitu hanya dalam jangka waktu dua bulan dia sudah bisa melunasi ansuran Honda tersebut dan tidak itu saja saat ini dia juga sudah memiliki dua buah Honda lagi yaitu Honda supra dan Honda Kawasaki untuk motor cross yang akan diperuntukan nanti untuk anaknya disamping juga sudah bisa membangun rumah sepetak untuk tempat tinggal dia bersama suami dan anaknya  yang kini sudah berumur 4 tahun.
     Disamping itu dia juga tidak terpaku dengan menjadi tukang ojek saja tapi juga usaha serabutan lain seperti saat ini saya menjual durian dan durian tersebut saya bawa dengan Honda dan yang penting setiap hari itu ada pemasukan karena saya tidak punya ketrampilan apa-apa jika dibandingkan dengan kawan saya yang lain ujar Del sambil mengenang kehidupannya, dan saya hanya tamat SD walaupun sudah sempat masuk MTsN tapi karena ketiadaan biaya waktu itu dari orang tua akhirnya saya pasrah meninggalkan sekolah dan sampai saya hidup berumah tangga.
     Namun karena saya sudah terbiasa hidup serba kekurangan maka saya tidak ingin bergantung kepada suami apalagi sebagai tukang bengkel dan jelas penghasilan tidak menentu dan dasar ingin membantu kehidupan suami itulah saya berjuang terus dan akan terus berjuang membantu suami membantu biaya kehidupan sehari hari dan dari usaha itulah rata satu hari penghasilan bisa mencapai Rp.100.000.- satu hari atau dalam satu bulan antara Rp.2,5 juta sampai Rp.3 juta dan juga bisa membantu suami dan apapun cemeh orang saya terima seperti jadi tukang ojek walaupun kadang kadang ada juga lelaki yang saya bonceng tapi sebelum saya menaikan penumpang laki laki saya harus juga tahu karakter penumpang bahkan ada yang tidak mengetahui saya wanita,kadang kadang saya pakai jeket sehingga tidak terlihat wajahnya dan yang penting kita berjalan apa adanya dan jika kita sudah berjalan apa adanya maka apa yang kita lalui akan berjalan dengan mulus dan merasa nyaman

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | Best Buy Printable Coupons