Melirik Nagari Simabur Kecamatan Pariangan
Sebagai etalase Tanahdatar,tapi minim perhatian
Laporan:Mustafaakmal-Batusangkar
Nagari Simabur adalah salah satu dari 6 Nagari yang berada dalam wilayah Kecamatan Pariangan Namun dibandingkan dengan Nagari lainnya di Pariangan, Nagari Simabur berada dipusat pemerintahan Ibu Kecamatan Pariangan dengan luas 297 ha luas 297 ha dengan jumlah penuduk 4050 jiwa yang terdiri dari laki laki 1.600 jiwa dan perempuan 1450 Perempuan yang terletak di Ti aJorong yaitu Jorong Simabur,Koto Tuo dan Tanjung Limau dengan kepadatan penuduk 105/Km2
Nagari Simabur adalah salah satu dari 6 Nagari yang berada dalam wilayah Kecamatan Pariangan Namun dibandingkan dengan Nagari lainnya di Pariangan, Nagari Simabur berada dipusat pemerintahan Ibu Kecamatan Pariangan dengan luas 297 ha luas 297 ha dengan jumlah penuduk 4050 jiwa yang terdiri dari laki laki 1.600 jiwa dan perempuan 1450 Perempuan yang terletak di Ti aJorong yaitu Jorong Simabur,Koto Tuo dan Tanjung Limau dengan kepadatan penuduk 105/Km2
Walaupun berada dipusat Ibu Kecamatan ujar Wali nagari Muhammad didampingi WaliJorong Simabur M.Riber tapi sebahagiankehidupan masyarakat sebahagian besar bergerak disektor pertanian ( 60 % ), Pedagang (15 %), Pegawai (10 %), dan lain lain (15 %). Dari seluruh potensi yang dimiliki, di sector pertanian sebagian besar merupakan lahan-lahan pertanian rakyat yaitu 273 Ha yang diisi dengan produksi petani seperti Pertanian sawah dan perkebunan rakyat dan juga memilikipotensi lain yang dimiliki Nagari simabur disamping pertanian tanaman pangan berupapadi sawah, perkebunan rakyat berupa kulit manis (Casiavera), cengkeh. Disamping usaha peternakan sepert, kerbau, sapi, kambing, ayam , itik dan kolam ikan. Juga memiliki Kerajinan Rumah Tangga seperti bordir, pembuatan dakak-dakak dan kue 20 unit, Pembuatan roti 2 unit, pembuatan tahu 1 unit, pembuatan Alsintan (alat pertanian) 1 unit dan bidang pendidikan tercatat memiliki TK sebanyak 2 buah, SD 2 buah, Pendidikan agama memiliki 1 TK SLTP/SLTA (Thawalib) 4 TPSA/TPA, Masjid 3 buah dansurau/mushalla 5 buah.
Sedangkan Sektor Kesehatan terdapat 1 buah Puskesmas Induk, 2 buah Polindes dan 5 buah Posyandu yang berada di Nagari dan pemanfaatan TOGA cukup dimana hamper setiap rumah ada memilikinya Kemudian disektor agama Di nagari simabur terdapat 3 buah Masjid dan 5 buah surau/mushalla dimana setiap Masjid dan mushalla terdapat TPA/TPSA yang aktif menjalankan kegiatannya.disamping sectorKelembagaan Nagari selain dari Lembaga Pemerintahan (Wali Nagari, BPRN dan KAN) juga terdapat Lembaga Masyarakat lain yaitu Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), PKK Nagari,PKK Jorong, Dasa Wisma, Persatuan Sepak Bola, kelompok Tani, Majlis Taklim, Kelompok Yasin dan strategi Pembangunan Nagari simabur disamping juga di Nagari ini terdapat kantor pemerintahKecamatan.
Walaupun berada pada posisi strategis tapi dari segi bantuan pembangunan Nagari Simabur seperti terabaikan ujar Muhammad ,karena kurangnya perhatian pemda tanahdatar dan dinas Instansi terkait meluncurkan dana DAK dan DAU kepada Nagari Simabur seperti tahun 2010 ini tak satupun dana DAK dan DAU diarahkan kenagarinya sehingga sector pembangunan nagarinya selama tahun 2010 ini tertinggal dibandingkan dengan nagari lain yang mendapatkan dana DAK dan DAU dan hanya mengandalkan dana DPAN sebesar Rp 91 juta dan dana itulah yang mereka mampaatkan untuk pembangunan Nagari Simabur seperti pembangunan phisik untuk kantor walinagari sebesar Rp 10 juta,untuk perbaikan jalan simpang empat jorong Simabur Rp 18 juta, jalan Kemesjid Makmur sebesar Rp 7 juta,pencoran jalan tanjung limau sebesar Rp 13 juta,perbaikan Mis TK Jorong Koto Tuo sebesar Rp 13 juta dan dana sosial dana nagari sebesar Rp 5 juta.
Walaupun berada pada posisi strategis tapi dari segi bantuan pembangunan Nagari Simabur seperti terabaikan ujar Muhammad ,karena kurangnya perhatian pemda tanahdatar dan dinas Instansi terkait meluncurkan dana DAK dan DAU kepada Nagari Simabur seperti tahun 2010 ini tak satupun dana DAK dan DAU diarahkan kenagarinya sehingga sector pembangunan nagarinya selama tahun 2010 ini tertinggal dibandingkan dengan nagari lain yang mendapatkan dana DAK dan DAU dan hanya mengandalkan dana DPAN sebesar Rp 91 juta dan dana itulah yang mereka mampaatkan untuk pembangunan Nagari Simabur seperti pembangunan phisik untuk kantor walinagari sebesar Rp 10 juta,untuk perbaikan jalan simpang empat jorong Simabur Rp 18 juta, jalan Kemesjid Makmur sebesar Rp 7 juta,pencoran jalan tanjung limau sebesar Rp 13 juta,perbaikan Mis TK Jorong Koto Tuo sebesar Rp 13 juta dan dana sosial dana nagari sebesar Rp 5 juta.
Kemudian untuk pengembangan pasar Simabur sebagai pasar Ibu Kecamatan sejak awal mereka sudah terus memperjuangkan agar pasar tersebut direnovasi karena kondisi pasar sekarang memang tidak layak dimamapaatkan bahkan master plan pasar tersebut telah mereka siapkan bahkan untuk bisa terealisasinya pasar tersebut dibutuhkan biaya sebesar Rp.2,5 milyar dan mereka berharap pasar Simabur sebagai pasar terbesar sesudah Batusangkar ini menjadi prioritas oleh Bupati Tanahdatar karena beliau juga sudah menjanjikan akan mewujudkan keinginan masyarakat Simabur tersebut dan berbagai persyaratan untuk bisa dibangun pasar tersebut mereka sudah mempersiapkan diantaranya pesertujuan izin pemilik tanah ulayat,kepengurusan Pasar yang permanen dan juga sudah membentuk Koperasi Pasar Sitangko bahkan koperasi tersebut sudah mempunyai anggota sebanyak 133 orang dan perputaran keuangan sudah mencapai Rp 350 juta dan masing masing anggota sudah bisa meminjam sebesar Rp 5 juta dengan modal hanya kejujuran dan memiliki usaha.
Sedangkan saat ini kondisi pasar simabur memang tidak layak lagi karena tidak memiliki sarana perpakiran padahal pasar tersebut tidak saja menampung masyarakat sekitar Nagari Pariangan bahkan juga masyarakat diluar Tanahdatar sehingga jika hari pasar selalu terjadi kemacetan dipasar simabur namun jika pembangunan terealisasi ujar Muhammad lagi Pasar Simabur akan menjadi centranya Kabupaten Tanahdatar karena sudah bisa memiliki los, toko bertingkat ,toko emperan kedai,kantor pasar dan tempat sarana ibadah.
Kemudian harapan masyarakat lainnya yang belum berhasil mereka wujudkan dan sudah mereka sampaikan proposalnya kepada instansi terkait yang belum juga berhasil diwujudkan sampai saat ini pengaspalan jalan lingkar penghubung sepanjang 2 km, pemasangan lampu mercuri Pasar Simabur dan pemasangan tiga buah tiang listrik untuk SD 12 Simabur yang belum berhasil diwujudkan padahal permohonan sudah berkali disampaikan kepada pihak PLN dan permohonan ini sudah lebih tiga tahun yang lalu sehingga ikut mempengaruhi proses pendidikan karena kurangnya sarana penerangan di SD tersebut padahal jika dilihat dari segi prestasi karena berhasilnya putra simabur meraih juara pertama Pildacil tingkat Kabupaten Tanahdatar atas nama Miftahul Malfirah, juara II Lomba tartil Tingkat Kabupaten serta segudang prestasi lain baik oleh guru maupun siswanya ditingkat Kecamatan maupun ditingkat Kabu paten bahkan TK Simabur berhasil meraih juara II tingkat Sumatera barat.(Mustafa akmal)
0 komentar:
Posting Komentar