Senin, 21 Februari 2011

Melirik Nagari Pitalah Kecamatan Batipuh
Membangun dengan  modal kebersamaan
Laporan : Mustafa akmal-Batusangkar
      Secara geografis Nagari Pitalah   merupakan salah satu dari Delapan Nagari yang berada di Kecamatan Batipuh  dan letaknya berada didaerah jalur utama Jalan Sumatera Solok-Padang Panjang  dan terdiri dari pada lima jorong masing-masing jorong sulayan, jorong jambak, jorong baringin, jorong baru dan rampanai
   Sementara luas Nagari Pitalah   yaitu sekitar 512  ha yang terdiri dari pertanian  225 ha, perkebunan  26  ha, Perumahaan dan  lain-lain  75  ha dengan jumlah penduduk  sebanyak 11,837 jiwa  dengan kepadatan penduduk 2031 jiwa dengan rincian laki-laki 971 dan perempuan 1060 jiwa dan jika kita berkunjung ke Nagari Pitalah dengan jarak dari pemerintahan ibu kota Kecamatan 1 km dengan letaknya yang strategis itu pula dari sarana pendidikan, Nagari pitalah cukup menonjol dengan nagari lain di Kecamatan Batipuh disamping sekolah  disamping Sekolah TK, SD dan Nagari pitalah juga memiliki dua buah  SLTP yaitu MTsn dan SMP Pitalah disamping dukungan sumber daya masyarakatnya sendiri  baik ninik mamak, alim ulama, cerdik pandai dan bundo kanduang dan pemuda sehingga  berbagai rencana program yang dilakukan selalu mendapat dukungan masyarakat  dan perantau sehingga berbagai loncatan pembangunan selama dua tahun ini terus meningkat.
     Semuanya terwujud dengan modal kebersamaan dalam melaksanakan pembangunan dan semua kegiatan pembangunan  direncanakan secara bersama-sama ” ujar Wali Nagari Pitalah R.H Dt Landuang kepada koran ini”   termasuk juga penggunaan dana pembangunan yang dialokasikan itu harus mendapat  persetujuan dari BPRN dan Kerapatan Adat Nagari (KAN) sebelum dicairkan dananya, sehingga dengan persyaratan  sangat membantu dirinya untuk mempercepat pembangunan karena semua komponen masyarakat ikut terlibat dalam pembangunan tersebut mulai dari perencanaan sampai pelaksanaan pembangunan apalagi penggunaan dana yang dialokasikan itu diserahkan kepada masing-masing nagari dan itupun berdampak terhadap hasil kegiatan pembangunan dan itu terlihat pada dua tahun terakhir ini   keberhasilan pembangunan berhasil diperoleh seperi dalam  tahun 2009 melalui dana PNPM berhasil dibangun Sekolah MIS dengan dana Rp 238 juta
    Disamping  memberikan bantuan bea siswa selama 6 tahun berturut untuk 26 orang siswa yang sekolah di MIS tersebut dalam upaya mendorong anak anak keluarga tidak mampu berlajar disekolah tersebut.bantuan  lanjutan untuk Mis dari kementeria agama sebesar Rp 92.500.000.- Pembangunan MTsN Pitalah sebesar Rp 92.500.000 dari kementerian agama,Pembangunan jalan jorong melalui dana DAPN sebesar Rp 114 juta.
   Kemudian  pada tahun 2010 , kita berhasil dibangun TK Islam di Jorong baringin  yang dibangun dengan dana PNPM senilai Rp 248 juta dan dana untuk pembangunan tersebut diserahkan masyarakat secara sukarela tanpa ganti rugi dengan nilai swadaya masyarakat sebesar 300 juta, Pembangunan Poskesri di Jorong Sualayan  melalui dana DAK sebesar Rp 200 juta dengan ukuran 20 x 11 meter, sedangkan   tanah pembangunan poskesri tersebut juga diserahkan masyarakat secara sukarela senilai Rp 200 juta, Pembangunan irigasi bandar gadang jorong jambak  sebesar Rp 75 juta.  Dan  melalui dana DAPN sebesar Rp 101 juta   untuk pembangunan kantor walinagari sebagai pusat pelayanan masyatrakat dengan ukuran 11 x 9 meter dengan alokasi dana sebesar Rp 439 juta  dengan kondisi phisik baru mencapai 10 persen dan pembangunan yang telah selesai selama tahun 2010 tersebut
   Disamping  membuka jalan lingkar  yang menghubungkan Nagari Pitalah dengan  nagari Bungo Tanjung dan jalan  lingkar ini sudah  dilakukan pengaspalan dan tinggal lagi jalan dari Pitalah ke Jorong Subarang Batipuh Ateh sepanjang 2 km  meter lagi yang kini masih dalam gotong royong dan pengerasan dan pembukaan jalan baru tersebut sudah dilakukan melalui gotong royong dan tanahpun diserahkan masyarakat tanpa ganti rugi, diperkirakan mencapai Rp 600 juta dan jika jalan ini terbuka nanti juga akan mampu meningkatkan dan memacu ekonomi masyarakat karena jalan yang dibuka tersebut belum dijamah oleh kendaraan.   Jalan lingkar lain yang dikerjakan  yaitu  jalan baringin  ke nagari Gunung Rajo Kecamatan Batipuh dan pembukaan jalan tersebut  dilakukan melalui gotong royong bersama masyarakat dengan memampaatkan dana DAPN sepanjang 1,3 km.
   Pembukaan jalan tersebut juga didukung dengan swadaya masyarakat membebaskan tanahnya untuk jalan tersebut senilai Rp 300 juta dan dari jalan baringin menuju Jalan Haru Nagari Bungo Tanjuang  sepanjang 750 km untuk membuka jalan pintas  dari Jorong baringin menuju Joron Haru Bungo Tanjuang,  pembukaan jalan tersebut berhasil menyedot swadaya masyarakat  untuk pembebasan jalan tersebut senilai Rp 250 juta.belum lagi kegiatan bantuan sosial yang diberikan masyarakat untuk sarana mesjid, mushala dan sarana pendidikan lainnya yang tergabung dalam wadah Ikatan Keluarga Pitalah dan Bungo Tanjuang baik di Jakarta, Medan,Lampuang, Jambi dan jika dikalkuasikan semua bantuan yang diberikan masyarakat bersama perantau tersebut mencapai Rp 2,5 milyar.
   Selanjutnya untuk  menunjang ekonomi masyarakat, Nagari pitalah berhasil memperoleh dana  Kridit mikro sebesar Rp 300 juta dan perolehan kridit mikro tersebut mereka peroleh berturut selama dua masing masing sebesar Rp 150 juta dan perputaran uang  sudah mencapai sebesar Rp 596 juta  dengan jumlah anggota sebanyak 201 orang  yang terdiri dari 16 kelompok yang bergerak dibidang jasa, industri rumah tangga, warung dan pinjaman yang diberikan kepada anggota bervariasi mulai dari Rp 1 juta sampai Rp 5 juta dan pinjaman tersebut disamping diketahui oleh suami atau istrinya juga diketahui oleh ninik mamaknya  dan rekomendasi dari walinagari disamping adanya usaha peminjam sehingga pinjaman yang diberikan tersebut betul untuk usaha produktiv,  bahkan dengan perkembangan itu pulalah melalui Kridit Mikro tersebut mereka juga telah berhasil membentuk Koperasi  dengan nama Konapi (Koperasi Nagari Pitalah) dan sudah berbadan Hukum.
   Sementara disektor pertanian berbagai usaha terus dilakukan masyarakat yang tergabung dalam Kelompok tani yang tergabung dalam 16 Gapoktan dengan adanya dana PUAD sebesar Rp 100 juta dan pembukaan lahan baru seluas 15 ha dengan dana Rp 36 juta apalagi dengan areal pertanian yang dimiliki masyarakat Pitalah saat  sekitar 190 ha masih tergantung dari tadah hujan dan ini juga termasuk program nagarinya bagaimana bisa memperbanyak saluran irigasi sehingga hasil pertanian bisa optimal disamping usaha perkebunan lain yang kini dirintis masyarakat seperti tanaman coklat, kopi.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | Best Buy Printable Coupons