Laporan : Mustafa akmal-Batusangkar
Batusangkar,padek---Nagari Batubasa merupakan salah satu nagari yang terletak di Kecamatan Pariangan yang terdiri dari tiga jorong masing masing Jorong Koto Baru, Koto Sialahan dan Jorong Koto Baru dengan luas 1376 ha dengan jumlah penduduk sebanyak 3823 yang terdiri dari 4.900 jiwa perempuan dan 6173 jiwa laki-laki atau 1160 Kepala Keluarga
Menariknya Nagari Batu Basa yang pusat pemerintahan terletak di Jorong Batu Basa dan berada dijalur utama yang menghubungan Nagari Galogandang Kecamatan Rambatan dan pusat pemerintahan kecamatan Pariangan Simabur, dipimpin oleh walinagari yang berasal dari Bundo kanduang dan merupakan walinagari pertama yang berasal dari wanita di Kabupaten Tanahdatar.
Menariknya Nagari Batu Basa yang pusat pemerintahan terletak di Jorong Batu Basa dan berada dijalur utama yang menghubungan Nagari Galogandang Kecamatan Rambatan dan pusat pemerintahan kecamatan Pariangan Simabur, dipimpin oleh walinagari yang berasal dari Bundo kanduang dan merupakan walinagari pertama yang berasal dari wanita di Kabupaten Tanahdatar.
Meski dipimpin oleh seorang wanita namun berbagai loncatan pembangunan selama dua tahun ini telah berhasil dilakukan oleh Nagari BatuBasa dan keberhasilan itu juga tidak tidak terlepas dengan strategi pembangunan Batu Basa dengan visi Membangun kenagarian batu basa bersama ninik mamak, alim ulama, cadiak pandai, pemuda, bundo kandung untuk mewujudkan kehidupan “banagari dan kembali kesurau” dengan missi, Menyamakan persepsi setiap unsur untuk membangun ke nagarian batu basa,Meningkatkan peranan masing-masing unsur untuk sama-sama membangun nagari “adat basandi syarak, sayarak basandi kitabullah”, Mengfungsikan surau sebagai tempat ibadah dan menjadikan anak nagari yang beriman, Menjalin dan mempererat hubungan “ukhuwah islamiyah” antar jorong di kenagarian Batu Basa. dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat,KAN,BPRN,Bundo kanduang, PKK dan generasi muda.
Hal itu juga ikut membawa pengaruh terhadap usaha kehidupan masyarakat Nagari Batu Basa yang bergerak dalam bidang usaha pertanian masyarakat dalam megembangkan pertanian dalam arti luas berupa padi,sawah, tanaman, cabe,perkebunan rakyat berupa kakao, coklat dan cengkeh dan setidaknya saat ini terdapat sebanyak 14 kelompok tani yang tersebar diseluruh jorong,dan ini juga ditunjang dengan pengairan yang cukup dan tidak tergantung pada hari hujan sehingga kebutuhan beras bisa menambah peningkatan ekonomi masyaakat dan belum lagi melalui usaha tanaman kopi dan coklat yang yang tersebar ditiga jorong tersebut ujar walinagari Batu Basa Bariana Sain Sag didampingi Ketua KAN Nagari Batu basa Drs Amirudin Dt MangkudunSati. .
Kemudian dalam meningkatkan percepatan pembangunan di Nagari Batubasa yang tersebar ditiga jorong tersebut agar ada keseimbangan pembangunan dimasing masing jorong tersebut dan menghindari terjadinya kecemburuan yang bisa mengakibatkan ketidak harmonisan dalam masyarakat demi . Demi tercapainya azas "adil dan merata" tersebut Pembangunan dilaksanakan bertahap dan bergantian antara 3 (tiga) Jorong dengan melibatkan warga masing-masing wilayah agar tercipta rasa saling memiliki meskipun pembangunan tersebut berlokasi di wilayah Jorong lain. Selain azas "adil dan merata" juga lebih mengutamakan hal-hal yang bersifat darurat atau membutuhkan penanganan yang tidak bisa ditunda.
Hal itu juga ikut membawa pengaruh terhadap usaha kehidupan masyarakat Nagari Batu Basa yang bergerak dalam bidang usaha pertanian masyarakat dalam megembangkan pertanian dalam arti luas berupa padi,sawah, tanaman, cabe,perkebunan rakyat berupa kakao, coklat dan cengkeh dan setidaknya saat ini terdapat sebanyak 14 kelompok tani yang tersebar diseluruh jorong,dan ini juga ditunjang dengan pengairan yang cukup dan tidak tergantung pada hari hujan sehingga kebutuhan beras bisa menambah peningkatan ekonomi masyaakat dan belum lagi melalui usaha tanaman kopi dan coklat yang yang tersebar ditiga jorong tersebut ujar walinagari Batu Basa Bariana Sain Sag didampingi Ketua KAN Nagari Batu basa Drs Amirudin Dt MangkudunSati. .
Kemudian dalam meningkatkan percepatan pembangunan di Nagari Batubasa yang tersebar ditiga jorong tersebut agar ada keseimbangan pembangunan dimasing masing jorong tersebut dan menghindari terjadinya kecemburuan yang bisa mengakibatkan ketidak harmonisan dalam masyarakat demi . Demi tercapainya azas "adil dan merata" tersebut Pembangunan dilaksanakan bertahap dan bergantian antara 3 (tiga) Jorong dengan melibatkan warga masing-masing wilayah agar tercipta rasa saling memiliki meskipun pembangunan tersebut berlokasi di wilayah Jorong lain. Selain azas "adil dan merata" juga lebih mengutamakan hal-hal yang bersifat darurat atau membutuhkan penanganan yang tidak bisa ditunda.
Alhamdulilah melalui prinsip kebersamaan itu pulalah selama dua tahun ini berbagai loncatan pembangunan sudah dilaksanakan oleh masyarakat baik melalui dana alokasi Pembangunan nagari batu Basa tahun 2009 sebesar Rp 109 juta dan tahun 2010 sebesar Rp 96 juta disamping dana APBD Tanahdatar maupun dana DAK seperti pembangunan lanjutan Kantor Wali Nagari, Pencoran Jalan koto baru, perbaikan Tali Bandar Sawah laweh ke Lunang. Pengaspalan jalan dari Batu Basa Ke Koto Baru, pencoran jalan dari Palo Koto ke Ulu Rimbo Sialahan,pencoran jalan dari kalimpariak ke Lunang. Irigasi dari lunang kesawah. Irigasi sawah sawah Subarang, perbaikan SD 21 Batu Basa. Rehab SD 07 Koto baru, Irigasi sawah aia angek.pengaspalan jalan dari koto baru kesialahan.pengerasan jalan dari Durian keair angek, irigasi banda tukuak,Pencoran jalan ke Koto bahkan tidak itu saja melalui kegiatan bhakti TNI pihaknya juga kini sedang merintis pembukaan jalan baru dari Sialahan ke nagari Bungo Tanjung Kecamatan Batipuh dan jika jalan itu terbuka nanti akan mampu menambah peningkatan ekonomi masyarakat melalui pembukaan lahan baru dan setidak tidak sekitar 750 ha areal pertanian maupun perkebunan akan bisa terbuka apalagi jika jalur jalan tersebut bisa terbuka menghubungan dua nagari tersebut.
Kemudian dalam memberdayakan ekonomi masyarakat Nagari Batu Basa selama dua tahun pihaknya berhasil memperoleh kridit mikro sebesar Rp 150 juta untuk 3 kelompok pada tahun 2009 dan 6 kelompok sebesar Rp 300 juta dan telah digulirkan kepada kelompok lainnya dan juga mendapat dana PNPM pembukaan pembangunan jalan/pengerasan sebesar Rp.270 juta dan untuk Bandar lunang sebesar Rp 270 juta dan perkembanganm pembangunan tersebut juga membawa pengaruh pada peningkatan Pungutan PBB dan tinggi kesadaran masyarakat membayar pajak seperti pada tahun 2009 lalu pajak berhasil dihimpun sebesar rp 34.433.560.- disamping tinggi swadaya masyarakat dalam membangun nagarinya baik dikampung maupun diperantauan baik membangun mesjid maupun juga membangun Kantor walinagari yang representative sedangkan dalam bidang pelestarian adat selingka nagari pihaknya juga telah berhasil mengeluarkan Pernag (peraturan Nagari) nomor 5 tahun 2010 tentang pelestarian adat selingka nagari sebagai payung hukum bagi ninik mamak dalam melaksanakan aturan adat dalam nagari untuk anak kemenanakannya
0 komentar:
Posting Komentar