Sabtu, 05 Maret 2011

Jelajah Nusantara dengan Bersepeda Disandera, Hingga di Paksa Kawin

Laporan : Mustafa akmal-Batusangkar
Batusangkar,padek----Bila melihat penampilannya sehari-hari, wajahnya kelihatan sederhana tapi bila melihat sosoknya lebih jauh siapapun pasti akan kagum melihat keteguhan dan semangatnya, bayangkan hanya dengan mengendarai sepeda dia sudah mengelilingi Indonesia dengan bersepeda.
    Keadaan itu juga sangat terasa waktu Koran ini melihat dia membawa sepeda dengan santai menuju Radio Luhak Nan Tuo 102,5 FM Kabupaten Tanahdatar setelah mengelilingi Kabupaten Tanahdatar dua hari lalu dan ketika diajak berbicara tentang kesannya dan pengalaman selama menjelajah bumi nusantara.
     Perjuangan yang dilalui ismail putra Indramayu yang lahir tanggal 15 Maret 1969 tersebut untuk melakukan kegiatan jelazah keberbagai Propinsi di Indonesia bukan mulus begitu saja bahkan juga banyak tantangan dan tantangan yang pertama itu dating dari orang tuanya sendiri Marini dan sahroni. Bahkan Kepala Desa dikampungnya juga tidakm mengizinkannya untuk berangkat.
   Tapi karena tekadnya sudah kuat untuk berangkat mengelilingi Indonesia akhir dengan bermodalkan nekat dengan bermodalkan uang Rp.5.000.- dia mulai melakukan petualanganya pada tanggal 20 Juni 1989 dan mulai stard dari Indramayu dengan tujuan Jateng,Jatim namun sesampai di Jatim orangtuanya telah menunggunya di Surabaya dan memintanya untuk pulang kembali ke Indramayu dan akhirnya permintaan orang tuanyapun dipenuhi,karena selama dalam perjalanan yang dia lalui banyak orang menganggap dia kabur dari rumah akibat tidak adanya surat menyurat yang menyatakan dari aparat desa tentang tujuan dan niatnya untuk mengunjungi berbagai propinsi di Nusantara.
    Kemudian barulah dirinya merasa lega untuk berangkat mengelilingi Indonesia setelah adanya izin dari aparat desa dan orang tua dan saudara saudara mengikhlaskan dirinya berangkat dengan sepeda, dan merintis kembali perjalanan semula, yaitu dari Jateng,Jatim,Bali,dan menyebrang ke Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat dan menyebrang ke Timor Timor, Irian Jaya,Maluku, Sulawesi, Kalimantan, namun karena ada kasus Sambas pada tahun 2002 dia pulang lagi ke Indramayu dan perjalanan kemudian dilanjutkan kembali pada tahun 2007 mengunjungi Aceh,Sumatera. Riau Daratan. Riau Kepulauan, Sumatera Barat dan untuk  sampai ke Batusangkar tersebut saya sudah menghabiskan sebanyak 34 buah sepeda.   
     Selama dalam perjalanan yang dilalui banyak suka dan duka yang dialaminya dan sukanya selama dalam perjalanan dia tidak pernah kekurangan keuangan karena banyaknya bantuan donator bahkan diapun disambut bagaikan pahlawan baik mulai dari Bupati/walikota, Camat,Kapolres.Dandim maupun pimpinan Partai Politik dan para generasi muda dan segudang refrensi sudah diperolehnya dalam perjalanan karena setiap dia mampir keberbagai kota di Indonesia dia selalu menyempatkan diri menemui pejabat setempat bahkan pejabat yang dikunjungi tersebut memberikan refresnsi surat jalan baginya bahkan ada yang mengundang makan bersama ujarnya dengan rasa bangga bahkan dalam perjalanan ke Banda acehpun diripun akhirnya tercantol dengan gadis aceh bahkan gadis aceh tersebut bersedia menunggunya jika dia sudah selesai melakukan perjalanan yang akan berakhir pada tahun 2014 nanti..
      Namun dibalik suka tentu banyaknya juga duka yang dialaminya bahkan dirinya juga pernah disandera oleh Fretelin waktu Timor Timor merupakan bagian Negara Indonesia dan dia disandera selama tiga bulan, karena dia dianggap sebagai mata-mata namun selama disandera itu dia diberlakukan manusia hanya saja haknya dibatasi dan tidak boleh meninggalkan tempat dia disandera. Dan setelah tiga bulan dia sandera dan tidak ada bukti bahwa dia mata mata dia lalu dibebaskan. Disamping itu dirinya juga pernah terdampar di Pulau Key Key kecil karena kapal yang dinaikinya tenggelam,dan juga pernah disandera  oleh OPM selama dua hari.
     Kemudian perjalanan yang mengesankan lagi, dia dikawinkan dengan gadis suku dani dan kejadian itu berawal ketika dia melewati jalan suku Dani Wijaya, dan secara tidak sengaja menabrak  babi suku dani. Dan perbuatannya itu diketahui oleh kaum suki dani,sehingga oleh kaum suku dani tersebut dia dicekal dan diberi sanksi adat dan direndam dengan air  rawa selama tiga hari dan karena sanksi itu dijalani dengan penuh keikhlasan para suku adat itu menghadiyahkan empat orang gadis kepadanya untuk dinikahi secara adat disana kenangnya lagi.dan dia yakin sudah memperoleh keturunan dari suku dani tersebut apalagi setelah menikahi gadis dari suku dani tersebut dirinya dibolehkan pulang dan melanjutkan perjalanannya tapi jika dia ingin kembali, juga akan diterima oleh suku tersebut karena ada tanda tanda yang diberikan kepadanya      
    Sementara perjalanan sampai menginjak Sumatera barat pengalaman pahit yang dialami waktu melewati Rimba Panti menuju Barat dia sempat dihadang oleh empat ekor harimau diperjalanan dan dia hanya pasrah saja karena dia yakin tidak akan bisa melakukan perlawanan apalagi ditempat yang sunyi dan rimba yang cukup lebat namun anehnya harimau itupun tidak jadi  menerkamnya dan kemudian masuk hutan lagi. Dan didaerah Minang inipun dia juga merasa berada di Negeri sendiri karena sambutan masyarakat sumatera barat sangat bersahabat dengannya disamping keindahan alamnya yang cukup menawan dan dia juga merencanakan akan membuat buku tentang perjalanannya nanti setelah selesai mengelilingi seluruh propinsi di Indonesia.


0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | Best Buy Printable Coupons