Selasa, 01 Februari 2011

MUI harus atasi krisis Moral dan akhlak

Laporan : Mustafa akmal-Batusangkar
Batusangkar,-----Masalah krisis moral dan akhlak kini sudah bukan rahasia umum lagi termasuk didaerah ini karena itu peran MUI sangat diharapkan untuk bisa mengatasi penyakit tersebut apalagi Tanahdatar terkenal sebagai daerah yang terkenal dengan adat istiadatnya.
      Hal itu disampaikan Bupati Tanahdatar M Shadiq Pasadigoe waktu member sambutan pada acara rapat koodinasi antara MUI Tanahdatar dan MUI Kecamatan se Kabupaten Tanahdatar yang diadakan di Gedung Islamic Centre Batusangkar sabtu lalu.
      Sebagai Bupati dirinya juga sangat mengharapkan MUI sebagai satu organisasi ulama untuk mampu memberikan pencerahan kepada masyarakat dan dia pun membuka diri untuk dikritik oleh MUI jika ada tindakan yang tidak sesuai dengan kaedah kaedah agama karena kritikan itu akan bisa terus memotivasi dirinya untuk bisa memberikan yang terbaik untuk kemajuan daerah ini dengan sebaik-baiknya. Disamping itu banyak kasus kasus yang terjadi didaerah ini perlu keterlibatan para ulama dan dai untuk ikut berperan lebih besar lagi dalam membimbing dan mengayomi umatnya.
      Dan salah satu diantara dan itu tidak mungkin kita tutupi banyaknya kasus yang ditangani oleh P2TPA saat di Tanahdatar   seperti kasus perkosaan, kasus asusila dan kasus amoral lainnya dan itu sebagai bukti peran MUI dan dai masih sangat kita perlukan, dan untuk mendukung tugas-tugas MUI itulah setiap tahun pihaknya menganggarkan dana untuk MUI dalam APBD sebesar Rp 50 juta dan mamfaatkan dana tersebut untuk kegiatan umat dan lakukan  terus sosialisasi dengan MUI Kecamatan bahkan imbauan moralpun bisa dibuat oleh MUI seperti melalui stiker,spanduk dan lain dan imbauan moral tersebut bisa disampaikan kepada masyarakat baik waktu pembayaran Listrik, Air Minum dan telpon dan pihaknya akan mendukung jika itu dilakukan.
       Sementara itu Ketua MUI Tanahdatar Drs Syahril Tanjung menyebutkan Rapat koordinasi kegiatan Koordinasi tersebut sebagai upaya untuk menenerima masukan dari MUI Kecamatan terhadap isyu yang berkembang ditanahdatar karena itulah dalam sosialisasi tersebut pihaknya juga menghadirkan dua  orang  nara sumber masing masing  Ketua STAIN Batusangkar dengan judul Kedudukan islam dalam adat Minangkabau.





0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | Best Buy Printable Coupons