Laporan : Mustafa akmal-Batusangkar
Batusangkar,----Salah satu andalan masyarakat tanahdatar dalam mengerakan ekonomi masyarakat,sampai saat ini masih tetap berorientasi dalam bidang usaha pertanian disamping usaha perkebunan namun kegagalan petani dalam mengembangkan produksi beras tetap selalu terjadi dan setidak tidaknya sekitar 70 ha areal pertanian masyarakat gagal akibat serangan hama tikus dan sekitar 100 ton beras hilang produksinya,padahal daerah ini surplus beras tiap tahun.
Kondisi itulah yang harus terus ditanggulangi dan bagi Dinas Pertanian juga merupakan suatu tantangan bagaimana kedepan agar kegagalan petani tidak terjadi lagi ujar Kepala Dinas pertanian,tanamanan Pangan, Perkebunan dan kehutanan Ir Edi Arman seusai melakukan gerakan Pencanangan pengendalian hama tikus secara terpadu Tingkat Kabupaten Tanahdatar di Kelompok Tani Sawah Belo Kecamatan Lima Kaum.
Program pembangunan Pertanian tanaman pangan dan holticultura merupakan satu salah program strategis dan prioritas di Kabupaten Tanahdatar karena merupakan salah satu dari tujuh agenda pokok pembangunan tanahdatar yaitu agenda ke 4 meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pertumbuhan ekonomi Daerah dan pemerataan pendapatan sehingga dapat mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran melalui peningkatan pembangunan sector pertanian dalam arti luas.
Begitu pentingnya sector tersebut upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat dapat dilihat dari besarnya kontribusi sector tanaman pangan dan holticultura terhadap produk domestic regional Bruto (PRDB) Kabupaten Tanahdatar. Namun upaya itu akhir akhir ini apa yang kita harapkan belum meningkatkan pendapatan masyarakat belum bisa kita wujudkan akibat terjadinya kenaikan beras yang tidak wajar bahkan hingga mencapai 100 persen. Hal itu terjadi karena menurunnya produktivitas padi akibat adanya serangan hama tikus diberapa wilayah Kabupaten Tanahdatar dan setidak tidaknya ada empat daerah yang menjadi daerah centra produksi pertanian ikut kena ancaman tikus seperti Kecamatan Lima kaum 10 ha, Pariangan 8,45 ha, sungai tarabh 48 ha, Batipuh 0,5 ha dan belum Kecamatan lain yang ikut kena imbasnya sehingga dari ancaman tersebut diperkirakan sekitar 100 ton ha areal pertanian masyarakat ikut kena serangan hama tikus.
Karena itulah upaya kita untuk menanggulangi hama tikus tersebut dibutuhkan pengamatan secara dini dan berkala sertsa dibutuhkan pengendalian yang sinergis dan terintegrasi oleh seluruh masyarakat pengendalian yang dilakukan oleh induvidu tidak menghasilkan hasil yang optimal. dan melalui program pengendalian hama tikus secara terpadu inilah yang harus kita lakukan dengan melibatkan instansi terkait secara terintegrasi melalui gerakan bersama petugas,masyarakat dan kelompok tani yang bergerak dibidang tanaman padi sawah.diantaranya tanaman serentak, berburu sesudah panen, pembersihan tali Bandar, pemasangan umpan,penyoderan pada lobang aktiv.pemasangan umpan dan pemasangan perangkap bambu. Sehingga upaya penekanan tingkat serangan padi sawah oleh hama tikus dapat ditekan secara optimal.
0 komentar:
Posting Komentar